MALANG l SURYA Online- Setelah pengumuman nilai ujian nasional (NUN) SMP tertinggi diraih oleh SMP yang bukan berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), pengumuman NUN tertinggi untuk SD pun juga diraih dari sekolah tanpa embel-embel RSBI.
Adalah Virgi Maudy Okta dari MI Al-Fatah, Jl Letjend S Parman, Kecamatan Lowokwaru, yang meraih nilai NUN tertinggi se-Kota Malang. Virgi, begitu siswi kelahiran 6 Oktober 1998 ini disapa, mengaku senang ketika tahu dirinya menjadi yang terbaik di Malang.
“Tadi (kemarin) saya dipanggil pak Halim (Kepala Sekolah), terus dikasihtahu (dapat NUN tertinggi). Saya seneng, alhamdulillah,” katanya malu-malu, Sabtu (18/6).
Dengan nilai sempurna di dua mata pelajaran, IPA dan Matematika, putri dari Syaiful Rochman yang bercita-cita jadi dokter atau guru ini mengatakan, keberhasilannya mengerjakan soal NUN dengan baik karena ia rajin mengulang materi pelajaran setelah pulang sekolah.
“Saya belajar pulang sekolah setengah jam sampe sejam. Terus selesai shalat subuh saya ulangi lagi sebentar,” ungkapnya.
Dengan nilai hampir mendekati sempurna, 29,86, sulung dari dua bersaudara ini menatap yakin untuk masuk ke SMPN favoritnya, SMPN 3.
Sama dengan Virgi, Abdul Halim, Kepala Sekolah MI al-Fatah juga terlihat senang dan bangga dengan prestasi yang diperoleh siswinya. Halim mengatakan, raihan prestasi yang diraih Virgi bukanlah kebetulan, melainkan sudah dipersiapkan.
“Jelas menjadi kebanggaan, sekolah swasta minim fasilitas seperti kami ini mampu meraih prestasi tinggi ini. Tapi memang pencapaian ini merupakan hasil kerja keras anak-anak selama 2 bulan memantapkan materi ujian nasional,” tuturnya.
Dilarang Menggelar Wisuda
Sementara itu, Kepala sie Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa pengumuman kelulusan SD akan dilakukan pada Senin 20 Juni besok. “Saya belum rekapitulasi semuanya karena daftar nilai yang diberikan Dinas Provinsi bentuknya bukansoftcopy. Jadi kami masih merekap nilai-nilai ini. Tapi saya bisa pastikan rekapnya akan selesai sebelum hari Senin lusa (besok),” terangnya.
Suwarjana juga mengimbau kepada sekolah-sekolah dasar agar tidak mengadakan acara wisuda. “Himbauan saya seperti itu. tapi kalau wisuda itu sudah menjadi kesepakatan dari wali murid, dalam arti bukan pihak sekolah yang mengadakan, itu silakan saja asalkan tidak memberatkan,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar